Di
masyarakat banyak yang percaya jika telinga berdengung
merupakan tanda ada orang yang sedang membicarakan kita. Anggapan tersebut
ternyata tidak hanya di Indonesia, di negara Barat-put ada orang yang
mempercayai dengungan di telinga tanda orang yang mengalaminya sedang
dibicarakan orang.
Di
buku-buku kitab primbon Jawa, misalnya menjelaskan telinga
kiri berdenging terus menerus berdasarkan waktu kejadiannya menjadi
tanda sesuatu. Begitu juga jika telinga kanan berdenging.
Penyebab Dengungan Telinga
Ternyata
telinga berdengung bisa menjadi tanda atau gejala terjadi gangguan di
telinga dan kepala. Ada yang merasakan dengungan di telinganya seperti angin
yang masuk ke dalam telinga, kadang menyebabkan kepala pusing. Ada juga
dengungan yang seperti mendengar suara “nging…”
masuk ke dalam telinga, bisanya menyebabkan orang yang mengalaminya kehilangan
pendengaran untuk sesaat.
Secara
fisik sebetulnya tidak ada organ yang mendenging, mendesis atau seperti suara
angin. Ternyata dengingan hanya persepsi yang dikenal dengan istilah tinnitus.
Tinnitus
sebenarnya bukan suatu penyakit, melainkan gejala atau tanda suatu penyakit
yang berhubungan dengan anatomi di sekitar telinga atau anggota tubuh lainnya.
Masalah
ini sebetulnya cukup umum, terjadi pada banyak orang. Pada beberapa kasus tidak
menandakan terjadi masalah serius dan akan hilang dengan sendirinya. Dua faktor
yang menjadi penyebabnya, adalah faktor umur dan akibat trauma di kepala.
Biasanya
orang yang sudah tua, yaitu sekitar 65 tahun sering mengalaminya. Selain itu,
faktor trauma di kepala, misalnya karena benturan atau kecelakaan. Ada juga
penyebab lainnya seperti karena kotoran telinga yang menumpuk, karena suara
keras, perubahan struktur tulang dan lainnya.
Apabila
dengingan di telinga terjadi secara terus menerus dan cukup mengganggu hingga
tidak bisa mendengar maka waspadalah, karena bisa menjadi gejala atau tanda
terkena penyakit. Berikut ini beberapa jenis penyakit yang salah satu tandanya
mengalami telinga berdengung.
Penyakit Yang Ditandai Telinga
Berdenging
1. Aterosklerosis
Faktor
bertambahnya usia dan tingginya kolesterol dan zat lainnya yang menumpuk di
dalam tubuh menyebabkan pemburuh darah besar di dekat telinga bagian dalam
kehilangan keelastisannya. Elastisitas pembuluh darah sangat diperlukan untuk
dapat mengikuti ritme degup jantung.
Akibat
pembuluh darah tidak elastic lagi menyebabkan aliran darah menjadi lebih kuat
sehingga organ telinga tidak bisa mendengar degup jantung.
2. Maniere
Maniere
merupakan gangguan pendengaran yang umumnya disebabkan karena cairan di dalam
telinga terlalu berlebih, terjadi gangguan pada sistem kekebalan tubuh atau
infeksi virus, seperti penyakit meningitis. Biasanya disertai gejala vertigo,
yaitu kondisi dimana kepala pusing seperti berputar sering muncul dan hilang
secara mendadak.
3. Neuroma Akustik
Penyakit
ini masuk ke dalam jenis tumor jinak yang tumbuh pada saraf cranial, yaitu saraf yang melintang dari otak ke telinga
bagian dalam yang fungsinya mendengar dan mengontrol keseimbangan. Istilah lain
neuroma akustik adalah vestibular schwannoma. Tumor ini tidak berpotensi kanker
dan biasanya hanya berdengung di satu sisi, hanya telinga kiri atau kanan saja.
4. Tumor di Leher Atau Kepala
Tumor
di kepala atau di leher bisa menekan aliran darah yang mengalir di kepala atau
leher dan menyebabkan telinga berdengung serta ditandai dengan gejala lainnya.
Hal ini harus segera di tangani oleh dokter.
5. Tekanan Darah Tinggi
Penyebab
hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah pola hidup yang tidak sehat,
seperti: minum kafein berlebih, alkohol, stress, begadang dsb. Biasanya
penderita hipertensi merasakan dengungan di telinga.
Telinga berdengung bisa terjadi pada siapa saja.
Namun jika tidak kunjung berhenti dan terasa menyakitkan/mengganggu sebaiknya
segera ke dokter untuk diketahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang
tepat.
0 Comments